Komitmen adalah keinginan kuat untuk memegang prinsip hidup. Komitmen memiliki "ruh" ideologi untuk berbuat baik. Dalam konteks agama komitmen adalah ketakwaan yang hidup dan dinamis. Komitmen akan terus diuji karena itu bisa jadi suatu saat akan goyah dan oleng.
Komitmen merupakan pilar utama yang menghidupkan dan memberi makna bagi pilar-pilar lainnya.
Komitmen diperoleh melalui pendidikan yang sarat nilai. Ia dibina oleh lingkungan yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari ia akan nampak sebagai suatu pribadi yang tercermin pada setiap diri seseorang. Biasanya, bagi seseorang yang memiliki komitmen akan tampak tidak tergoyahkan. Ia menjadi sosok pemimpin yang mandiri dengan kesempurnaan jiwa yang sesuai dengan fitrah dan potensi dirinya.
Pilar ini adalah kepribadian bangsa dan kesadaran akan harga diri sebagai manusia. Orang yang memiliki komitmen akan berusaha menjadi manusia yang sesungguhnya. Mereka tidak mau terjebak dalam perbuatan yang nista. Dalam dirinya selalu hidup bahwa dalam setiap tindakan dan perbuatannya harus memiliki makna baik bagi dirinya maupun orang lain.
Sebagai ilustrasi, seorang koruptor yang menjarah uang rakyat pada dasarnya sesosok orang yang menghinakan dirinya sendiri. Perutnya menjadi kuburan dan tempat sampah. Kualitas dirinya sama dengan kualitas yang keluar dari perutnya, bau busuk!. Tidak jauh dari para mental koruptor, adalah "pemimpin" yang selalu menghitung untung yang diperoleh dari sisa-sisa kegiatan di organisasinya. Mereka selalu buat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang kosong tanpa ada kegiatan, tetapi uangnya tetap cair (yaitu ke sakunya sendiri). Orang semacam itu juga bukan orang memiliki komitmen baik yang diharapkan dalam pembangunan bangsa.
Melihat komitmen seseorang bisa dilihat dari kemauan positifnya, jujur, konsisten, dan terbukti ucapannya. Demikianlah sekilas tentang makna komitmen. Kelak akan dibahas secara berkesinambungan pada saat membahas pilar-pilar lainnya. Terima kasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar