Kesehatan adalah kebugaran, kesejahteraan, kenyamanan, dan mampu melakukan hal-hal yang positif. Dalam makna kebugaran, kelihatannya sudah sangat jelas. Kesehatan dalam makna kesejahteraan memang tidak langsung tetapi biasanya orang yang bugar relatif akan merasakan lebih "sejahtera" atau bahagia. Orang sehat juga merasa nyaman, walaupun banyak orang yang menapikannya. Ketika sakit, barulah orang itu akan sadar bahwa ia tidak merasa nyaman.
Namun demikian makna kebugaran kaitannya dengan kemampuan melakukan hal-hal yang positif agak sulit dijelaskan. Tulisan ini hanya menarik semacam analogi saja, yaitu jika seseorang melakukan hal-hal yang tidak positif, melakukan kerusakan, menggangu, berbuat kejahatan, dan lain-lain sering kita katakan bahwa orang itu tidak "waras". Artinya tidak sehat secara rohani. Dengan demikian (logis atau tidak logis), makna kesehatan adalah melingkup kesehatan raga dan jiwa (fisik dan rohani). Keduanya harus lengkap, tidak boleh hanya salah satu saja.
Makna kesehatan bagi sebagian orang hanya dimaknai sebagai makna fisik, sehingga ketika seseorang sakit perut, lambungnya terasa perih dan kembung cukup dibantu tengan obat sakit maag. Asumsinya dengan meminum obat sakit maag permasalahan selesai?. Ternyata tidak! karena sumber penyakitnya mungkin bukan terletak di lambung. Sesudah minum obat, besok lusa akan sakit lagi atau kambuh.
Berbicara tentang penjagaan kesehatan, dikenal ada dua aliran yaitu pengobatan melalui zat kimia sintetis dan pengobatan herbal (alamiah). Pengobatan melalui zat kimia berpangkal pada keyakinan bahwa sakit adalah bersumber dari gangguan fisik semata dan pada daerah yang sakit perlu segera diobati. Sedangkan pengobatan herbal cenderung akan menangani sumber penyakit terlebih dahulu, yang kadang-kadang perlu kesabaran karena pengobatannya tidak langsung pada bagian yang sakit. Sakit kepala bisa jadi mengkonsumsi "obat" herbal yang diperuntukkan untuk bagian perut. Karena itu, para terapis yang menggunakan pengobatan herbal akan mengkaji permasalahan pasien secara holistik. Terkadang, cukup dengan nasihat untuk menenangkan pikiran pasien penyakit yang dideritanya bisa sembuh. Rekomenfasi obat herbal hanya untuk memperkuat daya imun tubuh agar dapat bertahan menghadapi guncangan kejiwaan yang dialaminya.
Penulis dalam membangun komitmen dalam bidang kesehatan tertarik dengan pendekatan herbal daripada pengobatan melalui zat kimia sistetis. Karena itu perlu ada penyaaan persepsi dalam mengikuti alur pemikiran penulis. Kita tunda dulu kajian ini, dalam waktu yang lain akan disambung lagi. Makasih!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar